Senin, 05 Maret 2018
Tentang Kematian
Subuh itu, saya tertegun,bengong dan air mata mengucur saat mendengar kabar
"Mi, Nik Pudin Meninggal"
Saya pun beranjak dari kasur menyiapkan anak anak sambil menunggu Liluk dateng dan memasrahkan alfath dan futuh bersama liluk di rumah.
Saya tak begitu dekat dengan alm Nik, namun sering bercengkrama saat bertemu, baik dengan lek pudin suami mendiang alm nik dan anak anak nya. Saya kaget dengan vonis dokter kalo alhm menderita diabetes dan komplikasi ke sistem lainnya. Saya tidak mau membahas masalah ini.
Sepanjang jalam Jepara - Banyumanis, untuk melayat saya dan suami ngobrol banyak, dari masalah meninggallnya almh sampai anak anaknya yg masih kecil ðŸ˜ðŸ˜. Dan seketika suami pun mengingat masa beliau ditinggal ibu saat masih bayi. Doa saya semoga anak - anak alhm bisa kuat, sekuat suami saya dan kakak ipar saya dalam menjalani hidup kedepannya. Tugas kita sebagai keluarganya adalah memberi pengertian, memberi bekal kemampuan menghadapi hidup kelak, menemani dan membersamai perkembangannya dan bisa Mandiri. semoga semua keluarga besar ini bisa mengambil peran... Aaamiin.
Lalu saya pun bergumam kepada suami, bi seandainya ay yang duluan nanti, sayang harus cari istri lagi yang bisa membersamai anak anak kita, bisa mendidik anak anak kita dan memberi bekal untuk hidup Mandiri, tapi insyaallah saya yakin misal saya yang duluan meninggalkan, suami saya bisa mengarahkan anak anak untuk selamat dunia akhirat.
Anak Laki laki harus bisa belajar bertanggung jawab dan mandiri serta visioner sekaligus lemah lembut penuh kasih, karena anak laki laki adalah pemimpin.
Namun saat itu saya pun bergumanm, kalo sayang yg duluan, apa yg harus ay lakukan??
Suamiku diam, lalu aku melanjutkan, aku tak mau menikah lg, karena aku tak tahu apakah aku menemukan pria yg sepertimu, aku takut konsentrasiku mendidik anak anak akan terpecah memikirkan mengurus suami lagi 😞😞😞. Lalu aku harus mendidik seperti apa nnti, lalu aku bekerja seperti apa nanti, lalu aku tinggal dimana nanti.
Suamiku masih diam, hanya mendengarkan.
Lalu saya sambung lagi, hmmm kenapa saya berfikir ini saat ini ya, wong saya hidup saat ini kok, gak perlu jauh memikirkannya, saat ini fokus melakukan yg terbaik, menjadi ibu yg terbaik, menjadi istri yang terbaik, menjadi anak yg terbaik, menjadi saudara yg terbaik.
Jangan risau saat nanti menjadi janda, kalau niatnya mempersiapkan masa yg akan datang, apapun yg sudah dipersiapkan dengan baik, sekejap bisa berantakan, jadi lakukan saja kebaikan demi kebaikan, jalan hidup anak sudah ada, rezeki setiap anak sudah d jamin, jangan Risau akan hal yg pasti, jgn risau hal yg blm terjadi. Fokuslah pada saat ini. Present momen.
Doa terbaik untuk alm Nik, semoga dpt tempat yg terbaik. Semoga keluarga yg ditinggalkan Kuat dan semua bisa terselesaikam dengan baik..aamiii ln
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hangout bareng Kak Alfath dan Kak Futuh
Kali ini kami pengen punya waktu khusus buat kak alfath dan kak futuh, jadi kami sempatkan untuk jalan jalan berempat, gak sampe sehari full...
-
Haiiii teman2.. ini ada info bagi mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan, pengangguran, dan siapa ajah yang mau liat kesempatan bisnis dann ...
-
Solusi Pengelolahan Berat Badan Menurunkan Berat Badan Bismillah.. Semangaaaat Pagiii Semuaaaaa!!!!! Perkenalkan, Saya Miselia C...
-
Diana's Bay selamaat Pagiiiii ah sudah lama tak menyambangi blog ini, hampir 1 tahun aja yak..hihihi padahal blm smape sebulan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar